Agama Islam memerintahkan umatnya agar
menguasai ilmu pengetahuan, karena telah disebutkan dalam Al Qur'an surat Al
Mujadilah Ayat 11 bahwa orang yang beriman dan berilmu Allah berjanji akan
mengangkatnya beberapa derajat. Berangkat dari ayat Allah di atas, banyak lahir
tokoh cendekia di bidang ilmu pengetahuan umum dari kalangan umat Islam.
Diantaranya adalah di bidang kedokteran.
Ilmuwan muslim sangat berjasa dalam
berbagai bidang ilmu di dunia, termasuk bidang kedokteran. Namun, sayangnya
nama – nama tokoh muslim tersebut tenggelam dan yang muncul kemudian hanya
tokoh – tokoh barat.
Disini kami ingin mengangkat tujuh nama
Ilmuwan muslim di bidang kedokteran semoga menjadi teladan bagi kita untuk
terus berkarya dan mendapatkan keridhaan Allah Swt.selamat membaca!
Ilmu kedokteran dalam istilah agama islam
disebut At Tib. Orang muslinlah yang pertama kali memperkenalkan ilmu
kedokteran kepada dunia. Antara lain :
1.
Ibnu Sina (370 H/980 M)
Ia dilahirkan di
lembah sungai Dajlah dan Furat, di tepi laut Kaspia kawasan Bukhara,
Afghanistan. Di Dunia barat ia lebih dikenal dengan nama Avicenna. Ia belajar
mulai usia dini, sehingga umur 10 tahun telah menguasai ilmu agama dan hafal Al
qur'an.
Disamping itu ia juga menguasai ilmu mantiq, ilmu fiqyh dan menguasai segala cabang ilmu pengetahuan yang ada waktu itu. Ketika usia 17 tahun Ibnu Sina sudah memahami seluruh teori kedokteran melebihi siapapun. Ibnu Sina terkenal sebagai seorang otodidak yang handal. Dalam waktu yang relatif singkat yaitu satu setengah tahun Ibnu Sina telah menguasai ilmu kedokteran tanpa bimbingan dari siapapun. Oleh karena itu dalam dunia kedokteran dinobatkan sebagai Father of Doctors (bapak kedokteran). Pada usia 21 tahun ia berhasil menulis karya-karya besar tentang pengobatan dan filsafat. Buykunya yang terkenal adalah kitab Al Qonun fit Thibb (dasar-dasar ilmu kedokteran) yang menjadi rujukan utama dunia kedokteran. Buku tersebut sejak zaman Dinasti Han telah menjadi standar pemikiran dan karya medis di Cina.
Disamping itu ia juga menguasai ilmu mantiq, ilmu fiqyh dan menguasai segala cabang ilmu pengetahuan yang ada waktu itu. Ketika usia 17 tahun Ibnu Sina sudah memahami seluruh teori kedokteran melebihi siapapun. Ibnu Sina terkenal sebagai seorang otodidak yang handal. Dalam waktu yang relatif singkat yaitu satu setengah tahun Ibnu Sina telah menguasai ilmu kedokteran tanpa bimbingan dari siapapun. Oleh karena itu dalam dunia kedokteran dinobatkan sebagai Father of Doctors (bapak kedokteran). Pada usia 21 tahun ia berhasil menulis karya-karya besar tentang pengobatan dan filsafat. Buykunya yang terkenal adalah kitab Al Qonun fit Thibb (dasar-dasar ilmu kedokteran) yang menjadi rujukan utama dunia kedokteran. Buku tersebut sejak zaman Dinasti Han telah menjadi standar pemikiran dan karya medis di Cina.
Nama lengkap Ibnu
Rusyd adalah Abdul walid Muhammad bin Achmad bin Rusyd. Orang-orang barat
memanggilnya Averroes. Ibnu Rusyd lahir di negeri Islam yaitu Kordoba. Ibnu
Rusyd dibesarkan dalam keluarga yang teguh menegakkan agama dan berpengetahuan
luas. Neneknya seorang ahli fiqyh dan tokoh politik serta hakim agung di
Andalusia. Ayahnya, Abu Qosim Achmad juga hakim di negeri itu. Ibnu Rusyd muda
belajar matematika, astronomy, filsafat dan kedokteran lain kepada Ibnu
Bawasykal, Ibnu Masarroh dan Abu ja'far Harun. Ibnu dikenal sebagai perintis
ilmu kedokteran umum serta perintis mengenai ilmu jaringan tubuh (histrology)
dan berjasa pula di bidang penelitian-penelitian pembuluh darah dan penyakit
cacar. Di barat Ibnu Rusyd dikenal sebagai tokoh dan ahli di bidang kedokteran
dengan karyanya Al kulliyat fit Tibb (aturan-aturan umum ilmu kedokteran)
berisi 16 jilid yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Atas kepandaiannya
itulah Ibnu Rusyd pada tahun 1182 ia diangkat sebagai dokter pribadi kholifah
di Maroko. Demikian juga pemikiran beliau sangat berpengaruh di negara-negara
Eropa, terutama di kalangan kampus/Universitas, bahkan karyanya menjadi bahan
kajian utama. Ibnu Rusyd wafat pada tahun 595 H/1198 M dalam usia 72 tahun di
Maroko. Tiga bulan setelah dimakamkan, kerangkanya dipindahkan di makam
keluarga di Kordoba.
Ar Razi
Nama lengkap Ar Razi adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakariyah Ar Razi.
Beliau lahir pada tahun 251 H di Ray, dekat Teheran dan wafat tahun 320 H.
Beliau terkenal sebagai dokter pertama dalam pengobatan secara ilmu jiwa, yaitu
pengobatan yang dilakukan dengan memberi sugesti bagi para penderita
Psikosomatis (penderita gangguan emosi dan mental). Ar Razi juga dikenal
sebagai seorang ahli penyakit campak dan penemu air raksa (Hg) yang di pakai
dalam dunia kedokteran.
Abu bakar muhammad bin Zakariya ar-Razi dilahirkan pada bulan sya’ban tahun 251 H. dan wafat pada bulan sya’ban tahun 313 Hijriyah. Beliau adalah kimiawan yang mampu mengobati pasiennya dengan makanan. Yang paling banyak membantu beliau dalam ilmu kimia ialah Jabir bin Hayyan.
Dalam kitab Mansuri beliau menyebutkan semua anggota badan dan
menjelaskan fungsinya masing-masing, beliau menulisnya dengan sangat rinci.
Ahli sejarah sepakat bahwa ar-Razi adalah mercusuar bagi kedokteran dalam dunia
Islam dan barat sampai abad ke tujuh.
Ibnu Nafis nama lengkapnya adalah Alauddin
Abul ala Ali bin Abil Haram Al Khurasy Ad Dimasyqi Ibnu Nafis. Ibnu Nafis
adalag seorang dokter yang terkemuka dan seorang penulis serba bisa pada abad
ke 7H/13M. Bahkan ia dijuluki sebagai Ibnu kedua. Karya-karyanya yang terkenal
di antaranya adalah : KITAB ASY SYAMIL FIT THIBB, Al Muhazzab fit kuhl, MUJIZ AL QONUN
Pendapat yang diyakini selama ini, teori
mengenai sirkulasi paru-paru (kaitan antara pernafasan dan peredaran darah)
ditemukan oleh ilmuwan eropa mulai abad ke 16.
Penggiatnya berturut-turut ialah servetus,
Vesalius, Colombo, dan terakhir Sir William Harvey dari Inggris. Namun dengan
meneliti berbagai manuskrip dan objek sejarah lain maka kejelasan diungkapkan
bahwa penemu sirkulasi paru – paru adalah Ibnu an-Nafis pada abad ke 13.
Dr. Muhyo al-Deen al-Tawi, psikawan mesir
menemukan sebuah tulisan berjudul "Commentary on The Anatomy of Canon
of Avicenna" di perpustakaan nasional prussia, berlin. Belakangan
diketahui bahwa tulisan itu karya Ibnu an-Nafis. Ini juga mengungkap sesuatu
yang mengejutkan, yaitu diskripsi pertama di dunia mengenai sirkulasi paru –
paru.
Jauh sebelum barat mengenal metode penyembuhan
penyakit jiwa dan tempat perawatannya, pada abad ke 8 M. Di kota baghdad telah
didirikan rumah sakit jiwa atau insane asylums oleh para dokter dan psikolog
islam. Hal itu disampaikan oleh Ibrahim B. PhD. Dalam bukunya yang berjudul: “Islamic
Medicine: 1000 years ahead of its times”.
Konsep kesehatan mental atau at-Tibb
ar-Ruhani pertama kali diperkenalkan di dunia kedokteran Islam oleh seorang
dokter persia bernama Abu Zayd Ahmad Ibnu Sahl al-Balkhi, beliau lahir
pada tahun 850 dan wafat pada tahun 934.
Dalam bukunya berjudul “Masalih al-Abdan
wa an-Anfus”, Al-Balkhi berhasil menghubungkan peyakit antara tubuh dan
jiwa. Beliau menggunakan istilah ath-Thibb ar-Ruhani untuk menjelaskan
kesehatan spritual dan psikologi.
6. At-Tabrani (Terapi Konseling & Psikoterapi)
Selain al-Balkhi, peradaban islam juga memiliki dokter kejiwaan bernama Ali ibnu Sahl Rabban at-Tabari. Lewat kitab Firdaus al-Hikmah yang ditulisnya pada abad ke 9 M., beliau telah mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan pasien yang mengalami gangguan jiwa. Beliau menekankan kuatnya hubungan antara psikologi dengan kedokteran.
Selain al-Balkhi, peradaban islam juga memiliki dokter kejiwaan bernama Ali ibnu Sahl Rabban at-Tabari. Lewat kitab Firdaus al-Hikmah yang ditulisnya pada abad ke 9 M., beliau telah mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan pasien yang mengalami gangguan jiwa. Beliau menekankan kuatnya hubungan antara psikologi dengan kedokteran.
7. Az-Zuhr (Penemu Penyakit Saraf)
Ibnu Zuhr alias Evenzoar juga berhasil mengungkap penyakit syaraf secara akurat. Ibnu zuhr juga telah memberi sumbangan yang berarti bagi neuropharmakology modern.
Ibnu Zuhr alias Evenzoar juga berhasil mengungkap penyakit syaraf secara akurat. Ibnu zuhr juga telah memberi sumbangan yang berarti bagi neuropharmakology modern.
Namun, Sejarawan francis, Bacon, menyebut al-Haitham sebagai
ilmuwan yang meletakkan dasar – dasar psychophysics dan psikologi
eksperimental. Bedasarkan penulusurannya, ia yakin bahwa al-Haitam adalah
sarjana pertama yang berhasil menggabungkan fisika dengan psikologi.
Boleh az-Zuhr, boleh juga al-Haitam, tapi yang jelas dunia kedokteran
berutang begitu banyak terhadap ilmuwan muslim di era keemasan. Dokter muslim
di era kekhalifahan merupakan perintis diagnosis dan penyembuhan beragam
penyakit.
8. Al-Jahiz (Peletak Dasar Teori Revolusi)
Beliau bernama lengkap Abu Utsman amr bin Bahr al-Fuqaymi al-Bashri. Julukan al-Jahiz diberikan oleh masyarakat sekitar karena bentuk matanya yang unik. Menurut catatan sejarah, beliu keturunan Abesinia, berkulit hitam, dan berpenampilan sangat sembarangan.
Beliau bernama lengkap Abu Utsman amr bin Bahr al-Fuqaymi al-Bashri. Julukan al-Jahiz diberikan oleh masyarakat sekitar karena bentuk matanya yang unik. Menurut catatan sejarah, beliu keturunan Abesinia, berkulit hitam, dan berpenampilan sangat sembarangan.
Pokok pikiran al-Jahiz dipertajam oleh cendikiawan muslim, Ibnu
Miskawaih dan kamaluddin ad-Damiri. Al-Jahiz telah menulis lebih dari 100 judul
buku meliputi bidang biologi, botani, zoology, sosiologi, polotik, dan ekonomi,
namun hanya sekitar 30 judul yang bisa diselamatkan ketika perpustakaan baghdad
dibakar oleh Hulagu Khan.
Sebagai seorang muslim, al-Jahiz meyakini hanya Allah yang menciptakan
seluruh eksistensi di jagad raya. Ketika Allah Swt menciptakan makhluk, Allah
melengkapinya dengan kemampuan bervolusi. Dan hanya Allah swt yang merupakan
zat yang tak pernah berubah.
Disegi aliran, mungkin al-Jahiz agak cenderung ke mu’tazilah karena
gurunya merupakan orang yang cenderung kepada aliran tersebut.
Thabib bin Qurra lahir di Haran
(turki) dan meninggal di baghdad (irak). Di bidang metematika beliau telah
meletakkan asas pertama metematika modern dibawah tajuk hisab calculus.
Beliua juga telah
menulis buku "Muqaddimah li al-Ilm al-‘adad", yaitu salah satu
sumber dasar bagi orang islam di dalam ilmu bilangan.
Di bidang
astronomi, beliau telah bekerja di pusat kajian yang dibina oleh khalifah
al-Makmun di baghdad pada tahun 851 M.
Di bidang
kedokteran beliua telah menghasilkan karya seperti kitab
"zakhirah" yang merupakan karya terpenting beliua, juga kitab “Auja’il
kalli wa al-Masani”, kitab “al-Maulud ibn sab’ata asyar”, dan beliua
telah menerjemahkan karangan galinous yang bertajuk “jawami al-adawiyati
al-Mufradah”
Selain di atas
masih banyak cendekiawan muslin di bidang kedokteran, seperti Jabir bin Hayyan,
Hunaian bin Ishaq (ahli mata), Ibnu Munzir dan Ibnu Ridwan.
Jadi dapat kita
ambil kesimpulan bahwa umat Islam sejak jaman dahulu kala telah berperan
penting di dunia ini. Bagaimana dengan peran kita sekarang ini? Maka
ayolah kita mengintrospeksi diri kita, sudahkah kita bermanfaat bagi orang
lain?
mohon mssf. sumbernya mana ysh? dsys pengen tsu :)
BalasHapus